«اتَّقُوا اللهَ وَصِلُوا
أَرحَامَكُمْ »
“Bertakwalah kalian kepada Allah, dan sambunglah tali
silaturrahim diantara kalian”.
(Hadits
Hasan, Riwayat Ibnu ‘Asakir. Lihat Shahiihul jaami’ no.108)
- Penjelasan
Hadits ini
semakna dengan firman Allah :
“Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturrahim.” (Qs. An-Nisa: 1)
Dalam ayat ini Allah memanggil seluruh manusia,
mengingatkan asal penciptaan mereka, kemudian memerintahkan agar bertakwa
kepada Allah, Rabb yang menciptakan mereka dan keturunannya, serta perintah
agar bersilaturahim kepada mereka yang masih memiliki keterikatan atau hubungan
nasab.
Setelah Allah memperlihatkan kebesaran-Nya dalam hal
penciptaan makhluk dan memerintahkan mereka agar bertakwa dan silaturahim,
Allah menegaskan bahwa Dia Maha Mengawasi seluruh perbuatan mereka, baik berupa
ketaatan terhadap perintah-Nya maupun berpaling darinya dan melalaikannya.
Terdapat banyak ayat dan hadits yang memaparkan
pentingnya silaturahim dan bahaya memutusnya. Bahkan, kalau kita mau membaca
sejarah kehidupan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, maka kita akan
mendapati bahwa Beliau sangat memperhatikan masalah ini dan memanfaatkannya
sebagai sarana dakwah ilallah.
Dalam masalah ini, manusia terbagi menjadi 3:
penyambung, pemutus, dan mukafi (bersilaturahim dalam rangka membalas kebaikan
yang pernah diberikan kepadanya).
Rasulullah shallallalu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Mukafi tidaklah dikatakan bersilaturahim (yang sebenarnya). Akan tetapi,
sebenar-benarnya silaturahim adalah disaat diputus hubungannya, dia terus
bersilaturahim. (H.R al Bukhari)
Silaturahim merupakan amalan yang pahalanya
disegerakan oleh Allah. Bahkan, merupakan sebab dilapangkannya rezeki,
dipanjangkan umur, dan masuk kedalam surga.
Dan cukuplah sebagai keutamaan tatkala Rasulullah
shallallahu’alaihi wasallam menyifati orang yang bersilaturahim sebagai orang
yang beriman kepada Allah dan hari akhir.
Sungguh indah, tatkala silaturahmi yang kita lakukan
berbuah hidayah. Yaitu kerabat kita mendapatkan hidayah, mengenal tauhid dan
sunnah. Oleh karenanya, jangan sia-siakan kerabat Anda. Bukalah pintu surga
melalui silaturahm